mychoice

my choise make me life

Mendirikan PTN di Samosir , Langkah tepat pencerdasan Bangsa

Pendidikan adalah proses penurunan nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat, dengan nilai-nilai yang ada maka suatu masyarakat diharapkan mampu survive dalam lingkungannya. Pendidikan mampu memberikan proses berpikir yang akan membangun suatu masyarakat, pendidikan mampu membawa kepada suatu masyarakat madani. Bukan hanya dalam ligkunga kecil tetap juga dalam lingkungan yang lebih besar.

Kedatangan kami di UT Batam untuk memenuhi  Undangan dari pihak UT Batam dalam acara “ Brainstorming Rencana Pendirian Perguruan Tinggi Negeri di Pualu Samosir Kerja Sama Antara : UPBJJ Batam-UT Batam  Dengan Pemerintah Kabupaten Samosir”.  Acara yang diadakan tanggal 17 Juli 2009 ini di hadiri dari berbagai pihak seperti Pemkab Samosir oleh Bapak Bupati beserta jajarannya, Pimpinan Universitas Batam beserta jajarannya dan dihadiri oleh tiga perwakilan mahasiswa asal samosir yang sedang kuliah di pulau jawa. Sebenaranya masih banyak lagi undangan, akan tetapi tidak dapat hadir karena berbagai alasan.

Secara pribadi kita mengenal yang mengundang adalah bapak pakken pandiangan, petingggi UT Batam. Perkenalan dimulai beberapa lalu ketika bapak ini membantu program samosirberubah dalam pelaksanaan try out April 2009.

Kami tiba di batam pukul sekitar 20.00 terlambat 2 jam dari yang dijadwalkan, karena pesawat yang kami tumpangi mengalami delay selama 2 jam. Di batam dijemput pak sembiring di bandara, dalam perjalanan pak sembiring melakukan komunikasi dengan bu Dina untuk menentukan tempat pertemuan. Akhirnya kami bertemu di rumah makan padang.

Dalam acara makan malam ini bergabung juga dengan Pemkab samosir, ada juga Kepala Dinas Pendidikan Kab Samosir.  Acara makan malam ini dimulai dari perkenalan singkat sampai membahas berbagai hal termasuk juga keberadaan rumah makan padang. Pepatah mengatakan “diamana tanah dipijak disitu langit dijunjung”, sudah diganti menjadi “dimana tanah dipijak disitu ruah makan padang didirikan”. Hal ini bukan untuk mendiskreditkan orang-orang padang, akan tetapi kita melihat bahwa kemampuan orang padang utnuk survive dimana-mana dengan identitas rumah maknnnya. Tentu hal ini membawa manfaat yang sangat baik kepada orang padang. Terbesit juga pemikiran kalau dari samosir apa ya ?

Setelah makan dilanjutkan ke harbour bay, ketemu bapak Paken pandiagan dan bupati samosir, Mangindar simbolon. Di sana juga ada Hetderita sitanggang, sahabat samosirberubah dari UGM Jogjakarta.

Banyak hal yang diperbincangkan. Mulai dari perkenalan singkat,  mulai dari musim mangga yang sdah usai di kabupaten samosir sampai membahas topik apakah mungkin mendirikan Perguruan Tinggi negeri di kabupaten samosir,kendala apa saja yang kita hadapi, dan keuntungan apa kira-kira yang didapatkan daerah samosir dengan hadirnya sebuah universitas di samosir.

Pembicaraan hampir memanas dengan berbagai pemikiran yang dikemukakan. Perbedaan pendapat yang kontruktif malam itu membuat suasana menjadi hangat, seolah-olah kami yang berkumpul di tepi laut itu sudah saling kenal sejak lama.  Kira-kira apakah kita mampu untuk menghadirkan PTN negeri di samosir ? inilah topik yang paling hangat malam itu. Malam ini pembicaran ditutup dengan pesimisnya niat mendirikan universitas di samosir, karena kendala yag sangat besar. Tapi bapak Paken Pandiangan member jawab terakhir “kita lihat saja besok, saya akan sampaikan bagaimana model yang cocok untuk dikembangkan disamosir”.  Perbincangan ini diakhiri karena sudah larut malam. Mengingat mulai hadir di Batam kami belum istirahat, perjalanan selanjutnya kearah penginapan di wisma Univ Terbuka Batam dan mempersiapkan diri buat acara puncak besok tanggal 17 juli 2009.

Hari yang ditungu-tunggu yaitu jumat 17  juni 2009

Pertemuan dimulai jam 8.30 di Ruang Teleconfrence Universitas Terbuka Batam. Acara awal dimulai dari doa pembuka dan selanjutnya adalah menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”.

Pemaparan pertama oleh bapak paken pandiangan, petinggi Universitas Terbuka Batam memberikan penjelasan tetang apaitu UT Batam. Bagaimana Cara kerjanya, satu al yang menarik adalah julah mahasiswa yang yang ada di UT batam berjumlah 11000 orang, dengan jumlah pegawai kurang lebih 15 Orang PNS.

Bagaimana mungkin sebuah universitas bisa berjalan hanya dengan 15 orang pengurus  PNS? ternyata memang sisten pengajaran di universitas terbuka sangat berbeda dengan universitas yang lain, atau kita sebut saja cara konvensional seperti ITB, UGM, IPB, USU dll.

Di universitas terbuka belajar dapat dilakukan jarak jauh, dengan menggunakan media. Media yang paling banyak digunakan adalah Internet dan Buku, dengan internet dharapkan mahasiswa dapat belajar dimanapun dan kapanpun.

Bersambung ….

100_3679

Dari kiri kanan : Raja Sondang Simarmata, Mangindar Simblon (Bupati Kab Samosir), Pakken Pandiangan (Kepala UPBJJ Univ Terbuka batam), Maris Sitangagang (Mahasisi UGM), Budimantua Simarmata (Mahasiswa IPB)

100_3669

Dari kiri ke kanan : Kabag pendidikan Menegah, Kabag Humas pak Malau, Kadisidik J Sagala, Pdt Silalahi, Bupati Samosir (Mangindar Simbolon), Pimpinan Univ Terbuka Batam (Paken Pandiangan), Pengurus UT Batam, Mahasiswa ITB (Raja Simarmata), Mahasiswi UGM (Maris Sitanggang), Mahasiswa IPB (Budimantua Simaarmata), Ka TU Univ Terbuka Batam(Bu DIna)

selesai acaraacara ngopi santai setelah acara dari kiri ke kanan : Kadisdik Kab Samosir J Sagala, Pdt Silalahi, Bupati Kab Samosir Mangindar Simbolon, Pimpinan UT Batam Paken Pandiangan, Mahasiswa IPB Budimantua Simarmata, Mahasiswi UGM Maris sitanggang

Juli 18, 2009 - Posted by | baru, Buaya, Bupati Samosir, carpe diem, daerah, hal baru, pemikiran, pendidikan, perubahan, PTN, samosir, UT Batam

11 Komentar »

  1. Saya setuju sekali akan gagasan dan rencana pembentukan Universitas/Perguruan Tinggi di Kab. Samosir spt yg sudah dibicarakan di Batam.Kalau dilihat dari jumlah SMA/SMUK di sekitar Kab. Samosir dan peminat dari PNS/continuing education person/swasta yg mau menaikan karir mereka, tdk ada alasan utk ditunda lebih lama. Tapi harus diingat bahwa Fakultas yang disediakan adalah yg dibutuhkan (demand-nya)/employment market, juga ada major specialty yg ditinjau dr culture dan alam/lingkungan yang mendukung (danau toba) itu sendiri. Contoh jelas yg sudah kita lihat; ITB… dengan tekhnology-nya, IPB …dengan pertanian-nya. Jadi kalau ter-realisasi nantinya Universitas/Perguruan Tinggi di Kab. Samosir, tidak salahnya juga memiliki ke-khusus-an tersendiri, tidak obahnya seperti ITB dan IPB yang sudah dijelaskan diatas tadi. Ini hanya bisikan pemikiran saja. Maju terus…kalau tidak sekarang, KAPAN?

    Komentar oleh nando | Juli 24, 2009 | Balas

  2. Saya sbg anak Samosir,putri manang boru sian Samosir mendukung sepenuhnya atas rencana ini,Jd bagi adik2 saya yg ingin melanjutkan kuliahny tdk perlu lg jauh2 ke kotA.Tp yg terpenting kita hrs mengutamakan Kwalitas juga, demi kemajuan Pendidikan di Samosir.

    Bravo Samosir !!??
    ^_^

    Komentar oleh Pepit | Agustus 22, 2009 | Balas

  3. Sepakat utk PTN. Samosir….
    Maju terus Pantang mundur…

    Komentar oleh ucok mdn | September 17, 2009 | Balas

  4. setuju sekali, apalagi kalau saya jadi bupatinya 2010 – 1015

    Komentar oleh efendy naibaho | September 17, 2009 | Balas

  5. bravo samosir…
    itu dah bagus klo dibuat PTN, tapi klo bisa PTN nya harus bergerak dibidang Teknologi jadi biar bisa bersaing dengan PTN lainnya..
    dan juga harus ada Fakultas Yang memperdulikan Pulau Samosir terutama Danau Toba yang tercinta…
    karena Itu merupakan Danau yang terbesar di Dunia..yang menjadi aset kita untk Orang Kita Batak yang ada di Samosir pada khususnya dan Sumatera Utara pada umumnya..

    Komentar oleh Wandi Simarmata | November 4, 2009 | Balas

  6. Shalom Elohim;

    Pak Bupati dan Wakil Bupati Samosir, masa jabatan Bapak berdua sudah hampir berakhir, saya anak Samosir dari Simanindo, tiap tahun mudik, kondisi riil yg saya lihat bhw implementasi Visi & Misi bapak blm kelihatan bagus, maka kedepan kita berharap harus focus. Ide/gagasan untuk mendirikan perguruan tinggi di Samosir sangat bagus dan mulia, tapi integrated dan tolong dibuat dlm agenda utama secara visioner. Salah satu langkah untuk mendukung hal dimaksud, mari kita dirikan Yayasan Pendidikan Samosir, dengan demikian akan dapat menghimpun dana dari seluruh anak-anak Samosir yg diperantauan. Sangat miris hati saya melihat anak-anak Samosir yg hampir semua meninggalkan Samosir, sekolah keluar. Sekolah dimaksud harus bisa menyaingi UGM & UI. Yayasan yg akan kita dirikan harus dikelola oleh orang-orang yg jujur dan penuh dedikasi, mulai sekarang Pemkab Samosir tolong memprakarsainya dan dapat mengundang seluruh komponen masyarakat melalaui SMS, Undangan lewat Email dan bahkan lewat media elektronik dan kalau boleh dapat dilaksanakan pertemuan akbar antara tgl 27 s/d 31 Des setiap tahun sekaligus sebagai forum ibadah NATAL anak Samosir sedunia.

    Dame nasumurung nasian Tuhanta ma na tong-tong mangaramoti hita saluhutna.

    Horas & Salam dariku anak Samosir di Tanah Papua, HP.08114801757.

    Komentar oleh arles manik,SE,M.Si | November 11, 2009 | Balas

  7. Bravo samosir!,saya sangat setuju kali rencana mendirikan ptn di samosir,bahkan jgn ptn aja yg swasta jga boleh,ini sangat membantu dlm pengembangan sdm,kapan lg maju samosir,ayo brjuang untuk samosir tercinta.horas….!

    Komentar oleh Apuh | November 27, 2009 | Balas

  8. apapun y kita pikirkan dan kita inginkan semua harus dibarengi kecerdasan;untuk itu saya sangat mendukung pendirian PTN/PTS yang dilengkapi sarana dan disesuaikan dengan perkembangan zaman.AYAO BUPATI/WABUB MANA AMAL BHAKTIMU/

    Komentar oleh sunawar simarmata,se | April 20, 2010 | Balas

  9. Pak M.Simbolon dan Pak Sinaga!, saya berharap pasangan inilah sebagai pemenang PEMILUKADA, dengan sukarela saya kerahkan supaya bapak dipilih dengan pertimbangan Visi & Misi bapak pada Pariwisata, selain itu pada misinya tolong lakukan penajaman pada misi Pendidikan dan Kebudayaan, banyak sumbangsih pemikiran yang dapat Bapak Simbolon akomodir, Tuhan Memberkati Pak Simbolon dgn pasangan yang baru, saya lebih percaya kepada incumbent, khususnya pak Simbolon sebagai Top Decision Maker di Saamosir nanti, harapan selanjutnya kalau bapak sudah terpilih mohon diterapkan suatu kebijakan yg berpihak disegala bidang, karen hal itu tidak salah dalam manajemen maupun etika berpemerintahan, maju terus Samosir, jangan sampai dicap kita daerah miskin, karena kita bisa seperti Jembrana atau beberapa Kabupaten di Provinsi Bali yang hanya menjual jasa. Berpihaklah kita kepada masyarakat hilangkan teal, elat dan late, bekerja keras bahu membahu, kalau ada yang salah mari kita saling mengingatkan demi perbaikan, Horas,… Horas,… Horas!.

    Komentar oleh arles manik | Mei 3, 2010 | Balas

  10. Nunga apala denggang situtu rencana ima dinalaho mendirikan PTN di Samosir i….., alai ingkon huhut manian hita bangun kota samosir i,..asa boi meraih predikat Kota Wisata,.. ai merupakan salah satu pemasukan doi tu Kab. Samosir dohot sude penduduk samosir.

    Komentar oleh Robert Simarmata | Juli 12, 2010 | Balas

  11. mampir nich dari Jaksel…
    saya suka blog anda. also visit jasa pengamanan

    Komentar oleh panginapan di jakarta | Maret 6, 2011 | Balas


Tinggalkan Balasan ke arles manik Batalkan balasan